Indostats | Free counter Indonesia Berita: Biaya Downtime dan Ketatnya RTO, Tantangan Besar Disaster Recovery

Kamis, 29 Oktober 2009

Biaya Downtime dan Ketatnya RTO, Tantangan Besar Disaster Recovery

JAKARTA - Gangguan seperti bencana alam, kekurangan pasokan listrik, atau ledakan bom menyebabkan sistem Teknologi dan Informasi di berbagai perkantoran atau organisasi mengalami downtime.

Hal tersebut mengakibatkan para pelaku IT membutuhkan biaya perbaikan downtime yang tinggi serta menekan mereka untuk melakukan rencana pemulihan setelah bencana atau biasa disebut Disaster Recovery (DR).

Dalam survei DR yang diadakan oleh Symantec dengan melibatkan 1.650 perusahaan di seluruh dunia, Symantec menemukan bahwa tanggung jawab para profesional di bidang IT terhadap DR saat ini meningkat.
KLIK DULU AH BANNER DIBAWAH INI

Support System Marketing Online



p>Support System Marketing Online


Kesimpulan yang didapat dari hasil survei yang dilakukan Symantec menyebutkan bahwa ongkos perbaikan downtime meningkat signifikan. Hal itu pun berdampak pula pada biaya untuk melakukan DR. Symantec juga menyebutkan, prosedur DR yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau organisasi akan berimbas terhadap konsumen dan penghasilan.

"Sekira 42 persen partisipan mengklaim bahwa DR memberikan dampak pada konsumen. Jumlah ini meningkat 30 persen dari survei tahun lalu. Selain itu 31 persen menyebutkan DR pun berdampak pula pada penghasilan. Persentase ini naik juga naik dari tahun lalu yang sebelumnya hanya 21 persen," kata Technical Manager Symantec Asia South Geography Raymond Goh kepada media, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta (20/10/2009).

Untuk itu, Symantec merekomendasikan solusi kepada para profesional IT untuk mengimplementasikan lebih banyak tool otomatisasi yang meminimalisir keterlibatan manusia dan mengatasi kelemahan-kelemahan lain dalam rencana DR mereka.

Selanjutnya, mereka disarankan untuk memperbaiki keberhasilan pengujian dengan mengevaluasi dan mengimplementasikan metode pengujian yang tidak mengganggu.

Dan yang terakhir adalah, melibatkan mereka yang bertanggung jawab untuk virtualisasi ke dalam rencana-rencana DR. Tak kalah penting lagi, lingkungan-lingkungan virtual harus diperlakukan sama seperti server fisik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar